ilustrasi Vaksinasi/Foto: Antara |
timurpost.id - Perangkat desa di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, dibuat pusing warga yang masih enggan divaksin Covid-19. Apalagi di sisi lain, pemerintah pusat tengah menggenjot target vaksinasi Covid-19 untuk mempecepat terciptanya herd immunity.
Berbagai cara dilakukan agar target capaian vaksinsi bisa diraih, mengingat intensif para aparat desa baru bisa dibayar jika vaksinasi Covid-19 sudah mencapai 60 persen dari target.
"Sejujurnya kami ini sangat dilema, banyak masyarakat yang tidak mau divaksin, sementara kami ditargetkan harus mencapai 60 persen dari jumlah wajib vaksin," kata salah satu aparat Desa di Kecamatan Kabila Bone yang namanya tidak mau disebutkan.
Dirinya mengatakan, masih banyaknya warga yang percaya hoaks vaksin Covid-19 menjadi biang kerok rendahnya capaian vaksinasi Covid-19 di Gorontalo. Perlu kerja sama berbagai pihak untuk memberikan edukasi kepada warga, agar berita hoaks vaksin Covid-19 yang bertebaran di media sosial bisa terkonter. Intinya, pemerintah tidak boleh kalah dengan hoaks.
"Pemerintah pusat dan daerah perlu lebih aktif lagi mensosialisasikan vaksinasi ini, apakah itu melalui TV atau melalui media elektronik lainnya," tuturnya.
Sebagai perangkat desa, dia hanya berharap intensifnya segera cair, agar semakin semangat mengajak warga vaksinasi Covid-19. "Jangan hanya mengejar vaksinasi tapi kami dibiarkan kelaparan," ungkapnya.
Tanggapan Bupati
Bupati Bone Bolango Hamim Pou. Foto: Arfandi Ibrahim/Liputan6.com |
Sementara itu, Bupati Bone Bolango (Bonebol) Hamim Pou saat dikonfirmasi mengatakan, September ini target vaksinasi di seluruh desa Bonebol harus tercapai. Jika tercapai, intensif untuk para perangkat desa akan cair.
"Ia benar, ditargetkan september ini semua harus sudah tercapai jumlah vaksinasi Covid-19 di masing-masing desa yang ada di Bone Bolango," katanya.