Kemendagri Kantongi Informasi Soal Kerusuhan di Pohuwato

Kerusuhan Pohuwato

timurpost.id - Tragedi kerusuhan di Kabupaten Pohuwato pada, Kamis (21/09/2023) yang berujung pada pembakaran kantor bupati, memang menyisakan duka mendalam bagi pemerintah. Kantor yang ditempati 8 delapan OPD tersebut kini hangus tak tersisa.

Untuk menangani insiden ini, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengutus tiga perjabat utama. Bahkan mereka mengaku sudah mengantongi informasi yang komprehensif menyangkut kericuhan yang terjadi di Kabupaten Pohuwato.

Staf Ahli Mendagri bidang Kemasyarakatan dan Hubungan Antar Lembaga Togap Simangunsong yang hadir pada apel pagi pegawai yang digelar di halaman eks kantor Bawaslu Pohuwato mengatakan, mereka telah melakukan observasi, diskusi serta wawancara bagi setiap orang yang terlibat langsung dalam insiden itu.

“Sengaja tidak melalui rapat karena kalo rapat biasanya satu bahasa semuanya. Dari beberapa informasi yang saya peroleh saya sudah bisa membangun suatu konstruksi seperti apa kondisi yang sebenarnya terjadi hari Kamis lalu,” kata Togap saat memberi arahan pada apel pegawai, Senin (25/9/2023).

Ia bersama tim sengaja diutus Mendagri untuk memastikan layanan pemerintahan dan kemasyarakatan tetap berjalan sebagaimana mestinya. Ia menilai apel pegawai yang dipimpin oleh Bupati Pohuwato Saipul Mbuinga sebagai langkah awal yang baik.

“Jadi dengan kehadiran bapak ibu di apel pagi ini adalah langkah baik. Seluruh pegawai dan seluruh pejabat yang ada di Pohuwato ini siap melayani masyarakat dan siap menyelenggarakan pemerintahan,” katanya.

Sementara itu, Bupati Pohuwato Saipul Mbuinga dan jajarannya mulai berkantor di gedung eks Rumah Dinas Bupati. Gedung itu sebelumnya digunakan oleh Bawaslu Pohuwato yang selanjutnya akan mencari kantor lain.

Wakil Bupati Suharsi Igirisa, Sekretaris Daerah, para asisten dan Staf Ahli juga berkantor di situ dengan ruangan dan fasilitas seadanya. Pegawai Sekretariat Daerah (Setda) sebagian berkantor di OPD lain.

Tersangka Kerusuhan Pohuwato

Penyidik Polda Gorontalo menetapkan lima orang sebagai tersangka dalam kasus kerusuhan dan perusakan fasilitas kantor Pemerintahan Kabupaten Pohuwato.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Gorontalo, Kombes Desmont Harjendro mengatakan, lima dari empat puluh orang yang diamankan sebelumnya, merupakan warga asli Kabupaten Pohuwato, yang diduga kuat terlibat dalam aksi perusakan dan pembakaran kantor perusahaan tambang emas, hingga penyerangan anggota Polri.

"Hari ini lima orang sudah kami tetapkan sebagai tersangka. Untuk pemeriksaan lebih lanjut dan penanganannya dilakukan di Polda Gorontalo," kata Desmont (23/9/2023).

Desmont menambahkan, tidak menutup kemungkinan ada tersangka lain dalam kasus tersebut. Polisi, kata dia, masih melakukan pemeriksaan dan pendalaman terhadap puluhan warga yang masih ditahan di Mapolres Pohuwato.

"Lima orang tersangka yang telah kami tahan ini, dikenakan pasal perusakan fasilitas dan penyerangan anggota Polisi," ucap Desmont.

"Selain itu dari tiga puluh lima orang yang ditahan sejak Kamis (21/9) malam, sudah ada beberapa orang dipulangkan karena tidak terbukti terlibat dalam aksi unjuk rasa kemarin," tambah dia.

Selain menahan warga yang diduga terlibat unjuk rasa yang berujung ricuh itu, polisi juga mengamankan sebanyak 110 sepeda motor dan dua unit mobil bak terbuka. Kendaraan-kendaraan tersebut diduga ditinggalkan warga saat terjadi kerusuhan di kawasan kantor bupati dan kantor DPRD Kabupaten Pohuwato.

"Jadi ada motor dan mobil yang tertinggal di jalan, kami amankan daripada nanti hilang, lebih baik kami amankan dan dibawa ke Mapolres. Bagi masyarakat yang merasa ada kendaraannya di Polres, silahkan datang membawa surat-surat tanda bukti pembelian motor, STNK atau BPKB," ia menandaskan.