timurpost.id – Memasuki hari kedelapan pelaksanaan Operasi Patuh 2025, jajaran kepolisian di wilayah Gorontalo masih menemukan banyak pengendara yang melanggar aturan lalu lintas, Senin (21/7/2025).
Padahal, sosialisasi telah digencarkan sejak jauh hari. Namun, kesadaran masyarakat untuk tertib di jalan raya dinilai masih rendah. Pelanggaran paling dominan terjadi pada pengendara sepeda motor.
“Selama delapan hari ini, kami banyak menindak pelanggaran, terutama pengendara roda dua yang menggunakan ponsel saat berkendara, tidak memiliki SIM, dan menggunakan plat nomor yang tidak sesuai dengan TNKB,” ungkap Kasat PJR Polda Gorontalo, Kompol Ryan Dodo Hutagalung, S.H., S.I.K., M.H.
Petugas gabungan dari Polri, TNI, dan Dinas Perhubungan pun terus menggelar razia di sejumlah titik rawan pelanggaran, seperti simpang empat jalan, jalur protokol, dan kawasan padat kendaraan. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan pengendara sekaligus menekan angka kecelakaan lalu lintas.
Namun begitu, sebagian pengendara masih mencoba menghindari razia, baik dengan memutar balik arah maupun mencari jalur alternatif. Pihak kepolisian pun mengimbau agar masyarakat tidak menghindari petugas, melainkan mulai menanamkan kebiasaan disiplin berlalu lintas demi keselamatan bersama.
Operasi Patuh 2025 sendiri akan berlangsung hingga akhir Juli. Penindakan terhadap pelanggar tetap diberlakukan, baik secara manual maupun melalui sistem tilang elektronik, sesuai dengan jenis pelanggaran yang dilakukan.
