Profil Singkat Bupati Pohuwato yang Kantornya Dibakar Penambang

Saipul A. Mbuinga

timurpost.id -
Kerusuhan yang terjadi di Kabupaten Pohuwato kini menjadi perbincangan di jagat maya. Kerusuhan yang berakhir dengan pembakaran kantor Bupati dan pengrusakan sejumlah fasilitas umum itu, menjadi atensi banyak orang.

Hingga saat ini, banyak sekali netizen bertanya siapa sosok bupati pohuwato yang menjadi sasaran para demonstran. Bahkan, nama bupati pohuwato menjadi trending pencarian di sejumlah media sosial.

Berikut profil singkat bupati Pohuwato, Gorontalo. Nama bupati tersebut yakni, Saipul A. Mbuinga. Ia merupakan bupati Pohuwato periode 2021—2024 menggantikan adiknya Syarif Mbuinga.

Dirinya memenangkan pilkada Pohuwato 2021 yang berpasangan langsung dengan seorang perempuan Bernama Suharsi Igirisa. Keduanya mampu meraih simpati masyarakat dengan memenangkan pilkada dengan telak.

Sebelum menjabat bupati Pohuwato, Saipul Mbuinga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pohuwato. Dirinya menjabat selama dua periode, antara tahun 2014 sampai 2019 dan 2019—2020.

Pria kelahiran Pohuwato 1963 itu, kini berumur 60 tahun. Saipul sendiri pernah mengenyam pendidikan di sekolah dasarnya di SD Negeri 2 Marisa.

Setelah menyelesaikan di sekolah, Saipul kemudian melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di Universitas Gorontalo dengan mengambil jurusan Ekonomi.

Saat ini Saipul Mbuinga merupakan kader partai Gerindra. Tidak hanya menjadi kader, sosok bupati pohuwato juga merupakan Ketua DPC Gerindra Pohuwato.

Mencari Dalang Kerusuhan Pohuwato

Aksi unjuk rasa para penambang lokal yang berujung pada perusakan sejumlah fasilitas umum mulai didalami polisi. Saat ini, sudah ada puluhan demonstran yang diduga menjadi dalang kerusuhan, telah diamankan di Polres Pohuwato.

Hal itu disampaikan oleh Kabid Humas Polda Gorontalo Kombes Pol Desmont Harjendro, Kamis (21/09/2023) malam. Satu per satu dari mereka tengah dilakukan pemeriksaan secara intensif oleh penyidik Polres Pohuwato.

"Mereka akan diperiksa terkait aksi unjuk rasa ricuh, yang berujung perusakan sejumlah fasilitas, termasuk membakar kantor Bupati Pohuwato," kata Desmont.

Semetara itu, pihak Polres Pohuwato sendiri tengah menambah personel dari Polda Gorontalo untuk menjaga di sekitar Kota Marisa yang menjadi titik pusat pemerintahan Kabupaten Pohuwato.

"Bapak Kapolda sudah menambah personel untuk bersiaga di Pusat pemerintahan Pohuwato. Namun, saya yakin saat ini situasi sudah aman dan kondusif," ujarnya.

Terkait dengan demo yang berujung ricuh, kata Desmont, mereka menghormati kebebasan warga untuk menyampaikan pendapat secara konstitusional. Kebebasan itu bahkan diatur dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998.

"Oleh karena itu, kami berkewajiban untuk melayani dan melaksanakan kegiatan tersebut, namun saat ini demonstran malah melakukan hal-hal yang anarkis, apalagi sampai merusak aset-aset negara, otomatis kita akan menindak sesuai dengan aturan berlaku," tegasnya.

Saat ini, kata Desmont, pihak kepolisian tengah bekerja untuk menyelidiki kasus ini dengan cermat. Sehingga, nanti pihaknya dapat menggali informasi siapa saja pelaku di balik kerusuhan tersebut.

Sebelumnya, massa aksi membakar kantor bupati hingga ludes terbakar. Kemudian mereka merusak fasilitas lain seperti kantor DPRD, Rumah Dinas Bupati dan Kantor perusahaan tambang yang menjadi inti tuntutan para demonstran.