Tips

Cerita Kang Maman Hemat Ongkir Rp100 Juta untuk Kirim Buku ke Pelosok

timurpost.ID timurpost.ID
January 02, 2022
Home
Tips
Cerita Kang Maman Hemat Ongkir Rp100 Juta untuk Kirim Buku ke Pelosok
Kang Maman

timurpost.id - Seorang pegiat literasi, Maman Suherman, intensif kampanye literasi keliling Indonesia selama beberapa tahun terakhir. Dia meyakini tingkat literasi akan mendongkrak kemajuan indvidu serta masyarakat, dan bangsa secara luas.

Untuk itu Kang Maman rajin berkeliling ke Taman Baca Masyarakat (TBM)) di seluruh Indonesia. Setiap ada kegiatan di daerah, dia selalu mengupayakan bertemu pegiat lliterasi di daerah itu, kebanyakan juga mengelola TBM.

“Tujuannya selain berbagi perspektif, saya juga berbagi buku,” ujar pria yang akrab disapa Kang Maman itu pada Liputan6.com.

Namun, selama pandemi Covid-19, kegiatan tersebut mengalami kendala, lalu terhenti, Namun, Kang Maman tak surut semangat untuk terus ‘berdakwah’ literasi. Tak bisa mengunjungi TBM, Kang Maman rajin mengirim buku-buku.

Aksi mengirim buku itu dia lakukan seminggu sekali. Dia menerima buku-buku dari donator, kemudian mengirimkannya ke TBM di berbagai daerah.

“Saya ingin orang-orang semakin akrab dan berteman hingga bersahabat dengan buku,”

JNE Maju Indonesia


Aksi mengirim buku Kang Maman itu rupanya terendus perusahaan pengiriman barang JNE. Perusahaan menawarkan dukungan berupa penggratisan ongkos pengiriman buku-buku Kang Maman. Alhasil, pengiriman buku pun bebas ongkir sejak awal 2021.

Bagi Kang Maman, dukungan itu bernilai besar dan sangat membantu. Jika dihitung-hitung, dana yang dibutuhkan untuk mengirim buku jika tidak bebas ongkir bisa mencapai 100 juta per bulan.

“Dana yang ada bisa dipakai untuk pengadaan buku yang bisa dibagikan ke saudara-saudara kita,” ujarnya. Fasilitas free ongkir yang diberikan JNE membantu menyebarkan buku sampai ke daerah 3 T (terdepan, terpencil, dan tertinggal). Daerah yang terjangkau sampai ke wilayah Papua, Papua Barata, Pulau-pulau kecil di Maluku, Nusa Tenggara dan sekitarnya.

Kang Maman menandaskan, buku adalah salah satu pintu utama keliterasian, maka pintu-pintu itu harus didekatkan, dibukakan.

“Kelak kita akan semakin mewujudkan masyarakat yang ngerti, ngrasa, nglakoni,“ katanya.

Masyarakat tidak cukup hanya bisa membaca, dia menjelaskan, tetapi juga mengerti apa yang dibaca. Mampu mengakses dan menyeleksi bahan bacaan yang baik, benar, bermanfaat sesuai kebutuhan masing-masing.

Dari perjalananya keliling Indonesia, Kang Maman melihat langsung betapa sulitnya warga di banyak daerah mendapatkan buku. Mereka harus menempuh belasan jam untuk bertemu toko buku yang lengkap.

“Bagi saya, orang Indonesia bukan tidak suka membaca, namun akses antara buku dan manusia yang masih jauh sebab perkara demografi dan ekonomi. Sementara buku belum menjadi kebutuhan primer seperti sandang, pangan, papan,”kata dia.

Kang Maman yakin kelak dengan gerakan litersi dan dukungan seluruh pihak, kebutuhan bacaan akan setara dengan hal pokok lainnya bagi warga negeri ini. Dia mengaku rindu akan Indonesia yang warganya semakin cerdas, semakin terampil, semakin kreatif, semakin kritis, dan menjadi pembelajar seumur hidup.

“Bukankah literasi memang untuk memberdayakan,” katanya.

JNE Dukung Literasi dan UMKM

Selain itu kecintaan Kang Maman akan persepakbolaan dan rindu Indonesia juara memantik pria kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan itu berinovasi dalam aksi bagi-bagi buku. Dikemasnya acara bagi-bagi buku dengan dukungan dan doa untuk Timnas Indonesia di Pertandingan Piala AFF.

Setiap buku digandengkan dengan kopi milik komedian Komeng yang juga sahabatnya sekaligus seorang pelaku UMKM negeri. Antusias netizen +62 tampak dari tanggapan dari setiap postingan Kang Maman di media sosial twitter @maman1965. Aksi ini pun berdampak meluaskan minat baca sekaligus ikut mencintai produk KoMeng (KOpi MENGgairahkan), kopinya negeri ini.

“Tetap semangat dukung Timnas Indonesia,” katanya di salah satu postingan tertanggal 29 Desember 2021.

Blog authors