Home
Kesehatan
Minuman
Ramadan
Ramadan Update
Teh
Hindari Minum Teh saat Sahur, ini Alasanya

Ilustrasi Teh


timurpost.id - Teh manis hangat seakan menjadi jenis minuman yang erat dengan masyarakat Indonesia. Di bulan Ramadan, minuman ini pun semakin akrab disajikan saat berbuka puasa maupun sahur. Manfaatnya sendiri bisa membuat badan lebih segar dalam menjalankan puasa. Teh manis hangat di saat sahur rasanya memang membuat badan lebih hangat, selain nikmat diminum.


Faktanya, teh merupakan jenis minuman yang mengandung kafein. Selain dapat mencegah rasa kantuk, senyawa tersebut juga memiliki sifat diuretik alias menarik cairan (air dan garam) dari dalam tubuh untuk dikeluarkan bersama urine. Oleh karena itu, kebiasaan minum teh saat sahur bisa meningkatkan intensitas buang air kecil di siang hari.


Inilah alasan banyak orang yang tidak tahu bahwa minum teh saat sahur sebenarnya tidak dianjurkan para ahli kesehatan. Dilihat dari segi medis, ada beberapa alasan mengapa minum teh saat sahur tidak dianjurkan agar puasa tetap lancar seharian.


Penasaran apa yang membuat minum teh tak disarankan ketika sahur? Berikut ini penjelasan mengenai resiko minum teh tak dianjurkan saat sahur serta aturan aman minumnya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (23/4/2021).


Ada beberapa resiko yang membuat kebiasaan minum teh saat sahur harus dihindari karena tak baik untuk tubuh, diantaranya :


1. Cepat Lemas


Minum teh mungkin memberikan kekuatan pada seseorang karena mengandung kafein, namun sifatnya hanya sementara. Hal ini yang menyebabkan rasa lemas timbul saat puasa sudah mulai dijalankan sejak pagi hingga sore hari. Teh yang diberikan gula agar manis juga sifatnya hanya memberikan energi selama setengah jam saja. Satu hingga dua jam kemudian, tubuh akan kembali menurun tenaganya.


2. Sering Buang Air Kecil


Teh memiliki sifat diuretik atau membuat seseorang ingin buang air kecil, cairan tubuh akan terkuras lebih cepat akibat sifat diuretik tersebut. Rasa haus akan menjadi lebih cepat datang dan asupan cairan dalam tubuh semakin cepat berkurang karena perasaan ingin buang air kecil yang menjadi lebih besar.


3. Rasa Haus Berlebih


Minuman teh hangat tentu akan jadi lebih nikmat jika dipermanis dengan tambahan gula, baik gula pasir, gula diet maupun gula merah. Namun perlu diperhatikan, dengan lidah orang Indonesia yang menyukai makanan dan minuman serba manis, minum teh tawar jarang terjadi.


Saat leher terekspos dengan makanan yang terlalu manis, maka otak akan merespon untuk minum lebih banyak untuk mentralisirnya. Hal ini jika terjadi saat puasa sudah berjalan tentu akan merepotkan. Rasa haus akan semakin terasa sepanjang hari.


4. Tenggorokan dan Mulut Kering


Ketika minum satu gelas teh, maka rasa haus yang datang harus segera digantikan dengan tiga gelas air putih dalam takaran yang sama. Cairan pengganti rasa haus sebaiknya memang langsung dikonsumsi saat sahur berlangsung namun kebanyakan orang akan mengalami perut kembung karena terlalu banyak minum.


Bila rasa haus itu tidak dipenuhi saat ibadah puasa telah berlangsung, bisa jadi tenggorokan dan mulut akan terasa lebih kering. Rasa haus pun semakin kuat dirasakan karena belum sempat mengganti efek teh dengan air putih.


5. Tekanan Darah Menurun dan Denyut Nadi Meningkat


Setiap orang memiliki kondisi tubuh dan proses adaptasi yang berbeda-beda dari asupan gizi yang masuk ke dalam tubuhnya. Hal ini bukan berarti seseorang tidak boleh minum teh saat sahur sama sekali, namun cukup mengetahui alasan penyebabnya tidak dianjurkan oleh para ahli.


Jika dirasa minum teh sudah menjadi tradisi selama bertahun-tahun dan tubuh tidak mengalami hambatan atau keluhan, silahkan dilanjutkan. Namun bila tekanan denyut nadi meningkat , anjuran dari para ahli pun bisa dijadikan pertimbangan.

Blog authors