Imbas Harga Cabai Rawit Mahal, Tomat di Gorontalo Juga Ikutan Naik

Rempah-rampah


timurpost.id - Cabai rawit di pasar tradisional Gorontalo hingga kini masih berada di harga Rp150 per kilogram. Kenaikan harga cabai rawit ini ikut berimbas pada kenaikan harga komoditas bumbu dapur lainnya.

Salah satunya buah tomat yang mengalami kenaikan harga jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Bayangkan, harga tomat yang sebelumnya hanya Rp 24 per kilogram, kini naik menjadi Rp 30 ribu per kilogram.

Konsumen dan pedagang semakin dalam kekhawatiran, jika kenaikan ini akan berdampak pada komoditi lainnya. Seperti bawang merah dan putih, cabai keriting hingga komoditas bumbu dapur lainnya.

"Kami tau jika kenaikan harga tomat imbas dari kenaikan harga cabai rawit. Dan itu sering kali terjadi saat jelang akhir tahun," kata Amir salah satu petani di Gorontalo.

Apalagi kata Amir, jika cabai rawit merupakan salah satu bumbu favorit di banyak hidangan. Orang Gorontalo yang asik dengan memakan cabai rawit di setiap makanan, membuat harga cabai makin tinggi.

"Orang Gorontalo senang makan cabai, apalagi saat ini banyak acara-acara akhir tahun yang dibuat. Belum lagi natal dan tahun baru," ujarnya.  

Sementara itu Alimun salah satu pembeli di pasar tradisional Gorontalo mengatakan, kenaikan harga tomat sangat tinggi. Sementara kebutuhan mereka di akhir tahun sangat banyak.

"Tomat lagi naik roket, padahal kemaren Rp 24 ribu per kilo," kata Alimun.

Menurutnya, tidak hanya cabai rawit yang mengalami kenaikan harga. Tomat, sayuran yang umumnya dijadikan bahan utama dalam banyak masakan, juga naik.

Faktor Kenaikan


Beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab kenaikan harga ini adalah:

Faktor Cuaca

Beberapa wilayah mengalami cuaca ekstrem yang dapat memengaruhi produksi dan distribusi cabai rawit dan tomat.

Masalah Pasokan

Gangguan dalam rantai pasokan, baik karena permasalahan logistik maupun peningkatan permintaan, dapat mempengaruhi ketersediaan kedua komoditas tersebut.

Kenaikan Biaya Produksi


Peningkatan biaya produksi, termasuk biaya energi dan pupuk, dapat memaksa petani menaikkan harga jual mereka.

Kenaikan harga cabai rawit dan tomat ini menjadi perhatian utama bagi konsumen dan pedagang. Bahkan kenaikan harga ini jadi perbincangan luas tentang stabilitas ekonomi dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi kenaikan harga.