Halua Kenari, Makanan Khas Minahasa yang Wajib Dicoba

Halua Kenari

timurpost.id - Berkunjung ke Sulawesi Utara (Sulut) tidak lengkap tanpa membawa pulang oleh-oleh Halua Kenari. Provinsi yang terkenal dengan Taman Laut Bunaken ini, memiliki kuliner yang khas, salah satunya adalah Halua Kenari.

Seperti namanya, Halua Kenari terbuat dari biji atau orang menyebutnya kacang kenari. Di Sulut sendiri, banyak sekali pohon kenari yang tumbuh, salah satunya di daerah Minahasa Utara.

Buah kenari memang dapat dimakan mentah, dibuat menjadi camilan. Buah kenari juga sering dicampur dengan adonan kue seperti klapertart, dodol hingga bagea.

Termasuk Halua Kenari, olahan kuliner yang satu ini lain lagi. Sebab, bahan bakunya hanya kacang kenari dan gula merah yang dimasak secara bersama-sama hingga kering dan bentuknya dicetak sedemikian rupa.

Di daerah Tonsea khususnya, Halua Kenari sudah lama dikenal dan disajikan pada Hari-hari besar keagamaan. Selain itu halua juga bisa dijumpai pada acara syukuran yang disuguhkan pada para tamu-tamu besar.

Saat ini, Halua Kenari dijadikan sudah banyak dijadikan oleh-oleh untuk dibawa pulang oleh wisatawan berkunjung. Karena Halua Kenari dapat bertahan jika disimpan dalam jangka waktu yang lama.

Kendati begitu, banyak yang masih penasaran, sejak kapan orang Minahasa membuat kue Halua Kenari? Memang tidak diketahui dengan pasti. Akan tetapi, sebagian orang mengatakan bahwa sejak kecil kue Halua Kenari sudah ada bahkan sampai sekarang.

"Dari kecil saya hidup di Sulawesi Utara Kue kenari memang sudah ada. Saat ini umur saya sudah 65 tahun, berarti sebelum saya lahir memang kue ini sudah ada," kata Romi Mahmud, warga Sulut.

Menurutnya, kuliner Halua Kenari tidak hanya menjadi makanan tradisional Minahasa. Akan tetapi kuliner ini memiliki makna sosial sebagai penanda identitas perekat budaya di sulut.

Selain itu, dari sudut pandang ekonomis Halua Kenari sudah menjadi salah satu komoditi ekonomi keluarga. Musabab, sudah banyak orang yang memperdagangkan baik di pasar, supermarket ataupun toko-toko kue khas tradisional Minahasa.

"Kalau Halua Kenari memang tidak asing lagi bagi kami, sudah banyak yang hidup dengan usaha kuliner ini," ujarnya.

Cara memasaknya pun cukup mudah, pertama-tama gula aren atau gula merah dimasak dengan menggunakan sedikit air. Saat gulanya mencair, kemudian dimasukan buah kenari.

Setelah buah kenari dimasukan, kemudian diaduk-aduk terus hingga gula dan kenari menyatu. Untuk memastikan Halua Kenari sudah masak, pada pinggiran wajan atau belanga goreng kelihatan gula mulai kering.

Setelah dipastikan matang, Halua Kenari siap diangkat dengan menggunakan 2 buah sendok. Kemudian diletakkan di daun pisang yang sudah diatur pada wadah yang lurus. Halua kenari akan menjadi kering dan siap disajikan.