Motivasi pandemi Tips

Lakukan 6 Cara Ini Untuk Meningkatkan Kembali Motivasi Diri

timurpost.ID timurpost.ID
February 03, 2021
Home
Motivasi
pandemi
Tips
Lakukan 6 Cara Ini Untuk Meningkatkan Kembali Motivasi Diri


ilustrasi/timurpost


timurpost.id -  Pandemi Covid-19 telah membuat segala rutinitas yang seharusnya dilakukan seperti biasa justru menjadi tidak biasa. Keadaan yang mengubah segalanya. Semua orang diharuskan untuk melakukan segala aktivitasnya dari rumah, mulai dari bekerja, belajar, bahkan belanja. Berubahnya keadaan yang seperti itu ternyata dapat menyebabkan motivasi diri pun ikut terganggu.


Laro Park, seorang profesor sekaligus direktur Self and Motivation Lab di University of Bufallo mengatakan, motivasi cenderung menurun ketika Anda merasa kerkurangan di dalam tiga bidang utama kehidupan, yaitu otonomi, kompetensi, dan hubungan.


“Covid memusnahkan ketiganya secara instan,” ujar Park, seperti melansir laman CNBC Make It, Jumat (15/01/2021).


Namun, bagi sebagian orang yang merasa motivasinya telah menurun tidak perlu khawatir. Ada caranya bagaimana mengatur hidup sekaligus rutinitas sehari-hari sehingga Anda merasa lebih termotivasi untuk mencapai tujuan awal Anda, meski adanya masa pandemi. Tentunya di tahun baru ini pun Anda harus lebih berambisius dibandingkan tahun lalu.


Setidaknya, berikut ini beberapa cara menurut sebuah penelitian untuk membantu Anda merasa lebih termotivasi untuk menjalankan aktivitas seperti biasanya.


 

1. Ciptakan ritual harian


Sebuah studi dari Universitas Harvard tahun 2018 menemukan bahwa ritual – setiap urutan tindakan yang ditentukan sebelumnya dan ditandai dengan perilaku berulang – dapat meningkatkan pengendalian diri dan sikap disiplin diri dari setiap orang.


“Ritual tidak harus hal yang rumit. Rutinitas bisa didapatkan dari hal yang kecil dan dilakukan setiap hari,” ujar Park.


Salah satu contohnya adalah Anda bisa meletakkan pakaian olahraga di samping tempat tidur agar Anda bisa berolahraga di pagi hari. Hal seperti itu pun dianggap ritual. Begitu pula saat Anda meluangkan waktu untuk bermeditasi atau bersantai setelah Anda menyiapkan segala kebutuhan anak-anak Anda untuk sekolah.


Park mengatakan, seiring berjalannya waktu, ritual dinilai dapat mengotomatiskan perilaku. Ketika sebuah kebiasaan menjadi otomatis, hal itu akhirnya dapat mempengaruhi mental Anda untuk kemudian dapat fokus pada hal-hal lain yang membutuhkan lebih banyak waktu perhatian atau energi.


 

2. Siapkan ruang untuk fokus


Keadaan lingkungan berpengaruh saat Anda bekerja dari rumah, kata Conroy. Selama pandemi, faktanya banyak orang yang bekerja dari rumah terkadang merasa kurang fokus. Oleh karna itu, ada baiknya jika Anda menciptakan suatu hal yang membuat lebih fokus. Misalnya, saat Anda bekerja dari rumah, tentukanlah ruang kerja. Dengan begitu, Anda akan merasa siap untuk bekerja saat memasuki ruangan tersebut. Selain itu, Anda pun akan terasa lebih nyaman seperti saat Anda berada di ruang kerja di kantor.


 

3. Beri reward pada diri sendiri


Park mengatakan, memberi reward untuk diri sendiri dapat meningkatkan motivasi atau keinginan instrinsik sehingga diri Anda akan kembali bersemangat untuk melakukan suatu aktivitas. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemberian reward itu sebaiknya di waktu yang tepat.


Pada dasarnya, Anda pun harus melakukan kegiatan yang memang menyenangkan untuk diri sendiri. Atau setidaknya Anda bisa melakukannya setelah Anda selesai beraktivitas lain yang begitu menghabiskan banyak waktu sehingga tidak sempat bersantai. Mungkin saja Anda bisa meluangkan waktu, seperti menonton acara Netflix sebagai bentuk reward untuk diri sendiri setelah banyak meluangkan waktu untuk bekerja atau belajar. Atau saja mungkin Anda bisa menikmati camilan, seperti sepotong cokelat atau secangkir kopi sambil mengerjakan tugas. Yang terpenting adalah bentuk reward itu tidak merusak diri sendiri.


 

4. Ciptakan emosional positif


Mencari cara untuk menciptakan emosional yang positif atau menyenangkan setiap hari ternyata dapat berdampak nyata pada motivasi serta produktivitas yang Anda lakukan. Hal kecil yang bisa Anda lakukan misalnya dengan menonton video lucu atau berkirim pesan dengan teman.


Sebuah penelitian menunjukkan, emosional yang positif dapat meningkatkan kinerja Anda di ruang kerja. Selain itu, bisa pula untuk mempengaruhi kesehatan fisik dan mental, hubungan sosial, keterlibatan komunitas, dan pendapatan.


Di samping adanya emosional positif, ada pula emosional yang negatif. “Emosi seperti itu cenderung mempersempit fokus Anda dan membuat Anda tidak ingin keluar dari zona nyaman,” ujarnya.


 

5. Jangan terlalu keras pada diri sendiri


Setidaknya ada dua jenis motivasi, intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik merupakan salah satu kesenangan murni dari suatu aktivitas (mengalir), tidak berfokus pada hasil, penghargaan atau bahkan hukuman. Sedangkan motivasi ekstrinsik merupakan sesuatu yang didorong oleh penghargaan atau hukuman eksternal.


“Motivasi Anda bisa surut maupun tidak. Jadi, mungkin Anda memulai dengan motivasi ekstrinsik, tetapi kemudian seiring berjalannya waktu saat Anda menguasai sesuatu atau menjadi bagian dari Anda, maka itu menjadi sesuatu yang benar-benar Anda nikmati,” ujarnya.


Salah satu hal yang sering menghalangi motivasi adalah ketika seseorang menginternalisasi tekanan atau umpan balik eksternal. Selain itu, saat menghubungkan kinerja mereka dengan harga diri dan ego mereka itu pun menjadi penghalang, begitu kata Park. Dalam psikologi, hal itu disebut pengaturan diri yang tertutup. Hal itu terjadi karena ego dan harga diri Anda terbungkus dalam kinerja dan perasaan negatis diri sendiri sehingga dapat menghalangi kemampuan Anda untuk mencapai suatu tujuan.


Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui dari mana tekanan Anda berasal dan janganlah terlalu keras pada diri sendiri.



6. Ketahui pemicu tidak termotivasi


Setiap orang terkadang pasti merasakan tidak termotivasinya diri sendiri. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk mencari tahu apa pemicu Anda bisa seperti itu. Hal itu dilakukan agar kemudian pemicu tersebut dapat dikendalikan sehingga Anda bisa kembali mendapatkan motivasi untuk mencapai tujuan.


Salah satu contoh, ketika Anda merasa terlalu banyak bekerja atau kelelahan sehingga Anda menjadi kurang termotivasi atau bersemangat, itu menjadi salah satu tanda bahwa Anda membutuhkan waktu untuk berisitirahat sejenak.


Pemicu umum lainnya adalah saat mendapatkan umpan balik yang negatif. “Ini bisa sangat mendemoralisasi dalam banyak bidang ketika hal-hal ditolak atau Anda mendapatkan umpan balik yang negatif,” kata Park. Pada saat-saat itulah Anda mungkin merasaka sedang terancam.


“Salah satu cara untuk membangun kembali motivasi secara alami adalah dengan melakukan hal-hal lain kemudian kembali temotivasi lagi,” ujarnya.


Park mengatakan, penelitian telah menunjukkan bahwa memiliki rencana kontijensi yang spesifik dan konkret saat motivasi Anda menurun merupakan sesuatu yang efektif. “Buatlah jadwal apa saja yang akan Anda lakukan. Hal itu semacam mengotomatiskan perilaku sehingga Anda tidak harus diam saja pada saat itu,” ujar Park.

Blog authors